Ahad, 6 Disember 2015

chelsea fc

Legenda Premier League, Sir Alex Ferguson, sekali waktu pernah mengeluhkan ketidakadilan yang terjadi pada diri Jose Mourinho yang menurutnya terlalu mendekati kesempurnaan. 
Meraih begitu banyak gelar dari berbagai level dan berbagai negara, tampan, mampu berbicara dalam beberapa bahasa, dan belum lagi di usianya yang baru menginjak angka 52 pada tahun 2015 ini, pencapaian terburuk Mourinho dalam 12 tahun terakhir adalah musim ketiganya di Real Madrid pada 2012/13. Ia membawa tim La Liga itu ke semifinal Liga Champions dan menjuarai Supercopa Spanyol. Itu akan diterima sebagai pencapaian yang bagus, jika saja, julukannya bukan The Special One dan tidak hidup di abad 21 yang serakah dan tidak sabaran ini.

Tapi Fergie mungkin terlalu cepat mengeluh. Keadilan akhirnya mendatangi Mourinho musim 2015/16 ini, keadilan yang menurut Mourinho sendiri sudah diramalkannya sejak ia mengangkat trofi Liga Champions bersama FC Porto pada 2004, bahwa akan datang periode di mana ia akan menjadi pecundang yang merasakan kekalahan bertubi-tubi.

Tujuh kekalahan di Premier League, satu di Liga Champions dan kegagalan mempertahankan Piala Liga, jika memang bisa disebut kegagalan mengingat ini bukan kompetisi favorit tim-tim besar yang mengalami desakan untuk meraih hasil lebih baik di kompetisi lainnya, seperti Chelsea yang harus segera membenahi posisi mereka di klasemen Premier League, menjadi rangkuman perjalanan anak buah Jose Mourinho memasuki akhir November.

Isu pemecatan berkumandang seiring teori sindrom musim ketiga Mourinho di sebuah klub. Eks pelatih Internazionale ini hanya menjalani musim ketiga bersama Chelsea dan Real Madrid dan ia membawa keduanya ke semifinal Liga Champions di periode tersebut, bersama klub yang disebutkan pertama ia bahkan masih mempersembahkan trofi Piala FA dan Piala Liga, hal ini membuat teori sindrom musim ketiga lebih seperti efek dari kesuksesannya sendiri ketimbang sebuah penilaian yang representatif.
Isu pemecatan berkumandang seiring teori sindrom musim ketiga Mourinho di sebuah klub

Tapi, Roman Abramovich yang dingin dan bengis secara mengejutkan melunak melihat kejutan-kejutan yang disajikan John Terry cs di atas lapangan. Alih-alih pemecatan, untuk pertama kalinya dalam sejarah kepemilikan juragan minyak asal Rusia itu, Chelsea mengeluarkan pernyataan untuk tetap mendukung manajer yang mereka sodori kontrak baru pada musim panas 2015 hingga 2019 tersebut dan memimpin tim yang berada di posisi ke-16.

Situasi menjadi sedikit mencekam pasca kekalahan 1-0 kontra Stoke di Britannia, Sabtu (7/11). Beberapa rekan jurnalis saya bahkan sudah membuat draft berita pemecatan, ini trik para jurnalis agar breaking news dengan cepat terpampang di situs-situs atau akun media sosial mereka, sementara saya terus menatap layar monitor laptop hingga pagi, membuka halaman twitter dan email saya, berkomunikasi dengan sumber terpercaya untuk bertanya apakah berita pemecatan itu akan tiba, sungguh bukan sebuah cara yang ideal untuk menyambut jeda internasional yang mengijinkan para jurnalis untuk setidaknya beristirahat barang sejenak. Tapi, tidak ada berita pemecatan dan semuanya berjalan normal, hingga dua pekan berselang Direktur Teknik Chelsea, Michael Emenalo buka suara soal dukungan Roman Abramovich dan dewan klub kepada Jose Mourinho.

Sikap Chelsea untuk menegaskan dukungan mereka kepada sang manajer bisa dianggap sebagai bentuk kesadaran bahwa keterpurukan tim saat ini tak layak hanya dibebankan kepada Mourinho saja. Ya, kontroversi Mou dengan Eva Carneiro, wasit dan media sama sekali tak menolong, tapi tanpa semua masalah tersebut apakah Chelsea akan berada di posisi yang lebih baik? Tak ada jaminan untuk itu karena terlalu banyak faktor yang bermain di balik jebloknya performa The Blues, yang sudah terlihat sejak masa pra musim yang tidak diwarnai hasil yang positif dan akhirnya membenarkan alasan-alasan untuk tetap mempertahankan Jose Mourinho adalah sebuah pilihan yang masuk akal saat ini.
Kalian yakin Mourinho tidak akan dipecat sebelum musim berakhir?

Tiada ulasan:

Catat Ulasan